A. Peninggalan
Sejarah Hindu-Buddha dan Islam
Di
Indonesia ada banyak sekali peninggalan sejarah. Di antaranya ada yang berasal
dari masa kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam. Kita harus menjaga dan merawat peninggalan-peninggalan
sejarah tersebut.Contoh kerajaan Hindu adalah Kutai,
Tarumanegara, Kediri, Singosari, dan Majapahit. Peninggalan sejarah dari zaman
Hindu ini antara lain berupa candi, prasasti, patung, kitab, dan
tradisi-tradisi. Beberapa peninggalan Hindu yang terkenal antara lain Candi
Prambanan, Candi Singasari, Prasasti Kutai, Prasasti Ciaruteun, Patung
Airlangga, Patung Ken Dedes, Patung Kertarajasa, Kitab Baratayuda, dan Kitab
Arjunawiwaha.
Agama
Buddha mencapai kejayaan pada masa kerajaan Sriwijaya. Peninggalan sejarah
Buddha antara lain Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Mendut, Patung Buddha di
Sikendeng, Arca Dhyana Mudra, dan Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular.
Peninggalan
sejarah Islam berupa masjid, kaligrafi, istana, kitab, dan tradisi-tradisi.
Peninggalan-peninggalan yang terkenal antara lain masjid Demak, Masjid Raya
Baiturrahman, Masjid Kudus, kaligrafi di makam Fatima binti Maimun, Istana
Kesultanan Aceh, Keraton Kasultanan Yogyakarta, dan Kiatab Bustan Al-Salatin.
Kerajaan-kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia antara lain Samudera
Pasai, Aceh, Banten, Demak, Mataram, Gowa-Tallo, dan Ternate-Tidore.
B. Tokoh-tokoh
Sejarah Hindu-Buddha dan Islam
Ada
banyak tokoh di balik perkembangan agama Hindu, Buddha, dan Islam di wilayah
tanah air. Tokoh itu bisa seorang raja, penyebar ataupun tokoh agama seperti
pendeta, brahmana, dan mubalig.
Selain
para pedagang India, kaum Brahmana turut menyebarkan agama Hindu di Indonesia.
Tokoh-tokoh besar pada masa kerajaan Hindu antara lain Aswawarman, Mulawarman,
Purnawarman, Airlanga, Jayabaya, Ken Arok, Raden Wijaya, Gajah Mada, dan Hayam
Wuruk.
Kita
bisa tahu banyak tentang sejarah agama Buddha di Indonesia dari catatan
I-Tsing. Salah satu tokoh yang diceritakan adalah Sakyakirti. Beliau adalah
mahaguru agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya. Tokoh lain yang bisa disebutkan
adalah Balaputradewa dan Kertanegara.
Agama
Islam mulai masuk ke Indonesia dari wilayah barat, yaitu Sumatera Utara.
Tokoh-tokoh penyebaran Islam di wilayah Sumatera antara lain Sultan Malik
Al-Saleh, Sultan Ahmad, Sultan Alauddin Riyat Syah, dan Sultan Iskandar Muda.
Di Pulau Jawa ada sembilan tokoh penyebaran agama Islam. Mereka dikenal dengan
sebutan Wali Songo. Tokoh-tokoh penyebaran Islam di wilayah tengah dan timur Indonesia
(Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku) antara lain Dato’ri Bandang, Sultan
Alauddin, Tuan Tunggang Parangan, dan Sultan Zainal Abiddin.
C. Keragaman
Kenampakan dan Pembagian Wilayah Waktu di Indonesia
Wilayah
negara kita sangat luas. Akibat luasnya wilayah Indonesia, maka terdapat
beragam kenampakan alam, perbedaan cuaca antardaerah, perbedaan flora dan
fauna, serta pembagian tiga daerah waktu.
Kenampakan
alam adalah bentuk permukaan bumi yang terjadi secara alami. Contohnya gunung,
sungai, lembah, danau, pantai, teluk, tanjung, dan pegunungan. Gunung-gunung
yang terdapat di Indonesia antara lain G. Lauser, G. Sibayak, G. Kratau, G.
Ceremai, G. Kelud, G. Merapi, G. Lampobattang, G. Agung, G. Batur, G. Rinjani,
dan G. Ranakah. Sungai-sungai besar di Indonesia antara lain Sungai Asahan,
Kampar, Musi, Bengawan Solo, Berantas, Kapuas, Mahakam, dan Memberamo.
Danau-danau yang terkenal di Indonesia antara lain Danau Toba, Singkarak,
Kerinci, Rawa Pening, Tempe, dan Sentani.
Di
Indonesia juga terdapat bermacam-macam kenampakan buatan. Kenampakan buatan
adalah bentuk permukaan bumi yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh
kenampakan buatan adalah bendungan/waduk, jalan raya, pelabuhan, dan lapangan
udara.
Indonesia
dibagi menjadi tiga daerah waktu. Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi
Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Daerah Waktu
Indonesia Tengah (WITA) meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali,
NTB, NTT, dan Sulawesi. Daerah Waktu Indonesia Tengah (WIT) meliputi Maluku dan
Papua.
D. Keragaman
Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
Di
wilayah Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa. Penyebab keragaman suku
bangsa di Indonesia, antara lain: perbedaan ras asal, perbedaan lingkungan
geografis, latar belakan sejarah, perkembangan daerah, dan perbedaan agama
serta kepercayaan.
Ada
suku bangsa yang jumlahnya banyak ada juga yang jumlahnya sedikit. Suku bangsa
yang jumlahnya cukup besar contohnya Suku Jawa, Sunda, Batak, Bugis, Madura,
Minangkabau, Bali, Makasar, dan Toraja. Setiap suku bangsa berasal dan menyebar
dari suatu daerah.
Selain
terdapat beragam suku bangsa, di Indonesia juga terdapat beragam kebudayaan.
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Ada
tiga bentuk hasil kebudayaan, yaitu gagasan, kebiasaan, dan benda-benda.
Keragaman
kebudayaan di Indonesia antara lain tampak dalam bermacam-macam bentuk rumah
adat, pakaian adat, adat kebiasaan (tradisi), dan kesenian daerah. Contoh rumah
adat adalah rumah gadang, bolon, joglo, tongkonan, dan bentang. Bentuk-bentuk
kesenian daerah antara lain musik tradisional, lagu daerah, seni pertunjukan
tradisional, dan bermacam-macam benda seni tradisional.
Keragaman
suku bangsa dan kebudayaan merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Kita harus
bangga sebagai bangsa Indonesia. Selain itu kita harus bisa mengembangkan
perilaku menghargai keragaman suku bangsa dan kebudayaan. Contohnya menerima
suku bangsa dan kebudayaan orang lain. Kita juga harus tetap bersatu dalam
keberagaman. Dengan bersatu kita akan menjadi bangsa yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar